Saturday, March 1, 2014

Pengertian Desain Minimalis yang Salah Kaprah

Di dalam uraian +De RuMi sebelumnya mengenai Tiga Model Standar Rumah Minimalis Berdasarkan Lahannya telah sedikit disinggung bahwa rumah mungil oleh orang khalayak umum diidentikkan dengan rumah minimalis. Mengasosiasikan rumah minimalis dengan rumah kecil ini agak salah kaprah. Pada kenyataanya, desain minimalis sebenarnya berhubungan dengan ide mengurangi segala sesuatu hingga pada unsur-unsur penting yang benar-benar dibutuhkan, dan bukan karena keterbatasan lahan yang kita beli seperti yang sering dilabelkan di brosur perumahan-perumahan. 


Konsep desain minimalis adalah meringkas segala yang ada hingga tinggal kualitas intinya dan mencapai kesederhanaan. Ide ini sangat banyak dipengaruhi oleh desain dan arsitektur tradisional Jepang, khususnya yang dilandasi filsafat Zen yang memandang bahwa kesederhanaan dan alamiah membawakan cita-cita kebebasan dan esensi hidup. Tujuannya bukanlah sama sekali tanpa barang hiasan atau ornamen, tetapi semua bagian, detil, dan pengerjaan bahan yang ada akan dipertimbangkan sampai pada tingkat dimana tidak ada lagi barang yang bisa dikurangi untuk meningkatkan kualitas desainnya tersebut. Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan untuk memperoleh esensi tersebut adalah pencahayaan, bentuk, detil bahan, ruang, tempat dan kondisi manusianya.

Ciri rumah Minimalis
Ciri rumah Minimalis: putih-hitam, bentuk-bentuk geometris, perabot minimal

Pada awal abad ke-19, Ide penyederhanaan desain ini muncul dan berkembang sebagai reaksi terhadap desain yang didekorasi secara berlebihan pada periode-periode sebelumnya. Aristektur minimalis tidak hanya mempertimbangkan kualitas fisik bangunan, tetapi juga memandang jauh ke dalam dimensi spiritual dan tak terlihat, dengan cara menyimak petuah para tokoh, serta memperhatikan detil, orang, alam, dan bahan. Semua itu akan dilakukan untuk mengungkapkan kualitas abstrak dari sesuatu yang tidak nampak dan mencari esensi dari kualitas-kualitas tak nampak itu, seperti cahaya yang berasal dari alam, langit, tanah, dan udara. Mereka membuka dialog dengan lingkungan sekitarnya untuk memutuskan pilihan bahan paling esensial untuk konstruksi bangunan dan menciptakan hubungan dengan bangunan dan lokasi.

Dalam arsitektur minimalis, unsur-unsur desain menyampaikan pesan tentang kesederhanaan. Bentuk bentuk geometris dasar, unsur-unsur tanpa dekorasi, bahan sederhana, dan repetisi struktur mewakili kesan keberaturan dan kualitas inti. Pergerakan cahaya alami dalam rumah menampakkan ruang yang terbuka, bersih, dan sederhana. Pada akhir abad ke-19 sebagai pergerkanan pengrajin dan seniman mulai populer di Inggris, orang menghargai sikap “kebenaran pada bahan” dengan mempertimbangkan karekteristik bawaan dan pedalaman dari bahan tersebut. Arsitek minimalis “mendengarkan figure, mencari esensi dan kesederhanaan dengan menemukan kembali kualitas berharga dan bahan biasa.

Untuk memperoleh kesederhanaan dan esensi segala sesuatu, desain minimalis memilih unsur-unsur penting yang benar-benar dibutuhkan. Para arsitek memilih beberapa unsur esensial sebagai berikut:
  • mengolah unsur-unsur dasar desain seperti dasar geometris (garis-garis, bidang, dan ruang)
  • penerapan bentuk-bentuk dasar geometris (persegi panjang)
  • pemakaian warna dasar (merah, kuning, biru), dan pencahayaan (gelap -terang, hitam - putih)
  • pemanfaatan detail bahan bangunan alami seperti kayu dan batu alam
  • ruang yang luas dengan pengurangan perabotan interior dan tembok bagian dalam rumah
  • penerangan yang elegan dan sederhana
Demikian pengertian desain minimalis yang perlu kita ketahui bersama. Walaupun sekarang pemakaian istilah tersebut telah salah kaprah seperti juga telah disengaja oleh +De RuMi di blog ini, mudah-mudahan kita bisa mulai memahami apa yang dimaksud dengan desain minimalis yang sebenarnya. (Sumber: Wikipedia)

0 comments:

Post a Comment